Tel-U Latih Keuangan UMKM di Desa Laksana Bandung

0
186

HAYOO.ID: Tim Pengabdian Masyarakat Telkom University (Tel-U) menggelar pelatihan (workshop) keuangan UMKM di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/5/2023).

Para pelaku UMKM ini mendapat pelatihan tim Community Service Engagement Tel-U  dalam pengelolaan keuangan, seperti pembuatan laporan keuangan dan rencana anggaran biaya (RAB) untuk menciptakan usaha yang sehat.

“Ini tahun ketiga kami mengadakan pelatihan di Desa Laksana sejak 2020 lalu. Kali ini kami memberikan workshop pembuatan RAB kepada para UMKM agar dapat mengelola perhitungan keuangan secara efektif,” kata Ketua tim pengabdian masyarakat Dien Rahmawati.

BACA JUGA: Lindungi UMKM, Pansus 7 Usulkan Sanksi Hukum Rentenir

Pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan kolaborasi tiga dosen dari Fakultas Teknik Elektro Tel-U, yakni Dien Rahmawati, Dr. Achmad Rizal; Wahmisari Priharti; dan satu dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Dr. Fajra Octrina, sebagai narasumber utama.

“Desa Laksana, Kabupaten Bandung ini salah satu desa wisata di Jawa Barat yang terkenal dengan objek wisata Kawah Kamojang. Selain dikenal keindahan alam, Desa Laksana juga memiliki banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terus berkembang seperti usaha borondong, kopi, bakso jamur, dan keripik tape,” kata Dien.

Umumnya, kata Dien, pengusaha UMKM kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk melakukan perhitungan keuangan dalam berwirausaha atau berbisnis, sehingga pengelolaan keuangan usaha menjadi kurang efektif, terlebih sejak terjadinya pandemi COVID-19 sejak 2020 lalu.

Menurut dia,  pembuatan RAB juga berfungsi sebagai acuan atau informasi tambahan yang dapat dicantumkan ke dalam proposal usaha yang dapat diajukan kepada para investor, sehingga pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya.

“Tidak hanya memberikan materi terkait RAB, para peserta juga sekaligus mempraktikkan membuat RAB untuk masing-masing UMKM,” kata dia.

Peserta sangat antusias mengikuti workshop keuangan lanjutan ini, karena pengetahuan mereka terkait RAB semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai post-test yang meningkat dibandingkan dengan pre-testnya.

“Harapan kami setelah mengikuti workshop ini, peserta yang berasal dari 20 UMKM di Desa Laksana bisa mengetahui harga komponen atau bagian pekerjaan sebagai pedoman pengeluaran dalam menjalankan usaha, serta harapannya usaha dapat dijalankan secara efektif dan efisien,” kata dia.

(Ewok/LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini