HAYOO.ID: Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa upaya penanganan sampah jangka panjang harus tetap berjalan. Salah satunya dengan penerapan program Kang Pisman secara merata di seluruh wilayah Kota Bandung.
Dari laporan dinas lingkungan hidup, normalisasi 55 TPS di Kota Bandung menunjukkan kemajuan signifikan. Saat ini, hanya tersisa 2 TPS yang sedang berproses untuk dinormalisasi.
“Jumlah penduduk di Kota Bandung terus bertambah. Mustahil kita secara individu tidak memproduksi sampah. Jadi, saya rasa kita perlu menyatukan pemahaman dalam penanganan sampah,” kata Ema dalam Sosialisasi Kang Pisman di Kelurahan Sarijadi, Kota Bandung, Minggu (28/5/2023).
BACA JUGA: Sampah Menumpuk, Komisi C Maklumi Langkah Reaktivasi TPA Cicabe
Kendati normalisasi TPS serta membaiknya kondisi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, namun itu berlaku sementara. Artinya, masalah sampah masih berpotensi menjadi bom waktu bagi Kota Bandung.
Pihaknya meminta seluruh wilayah harus menjadi contoh baik untuk wilayah lainnya. Ema mencontohkan kisah sukses beberapa wilayah Kota Bandung yang bisa menjadi Kawasan Bebas Sampah (KBS).
“Operasional TPA Sarimukti itu ada limit waktunya. Kita tidak ingin tragedi Leuwigajah terulang. Dan kalau penanganan sampah di RW 12 Maleer bisa, RW 02 Cipamokolan bisa, saya punya keyakinan di wilayah lain pun bisa dilaksanakan (penerapan Kang Pisman),” kata dia.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Bandung Dudi Prayudi memastikan normalisasi 2 TPS tersebut dapat dilakukan sesegera mungkin. Normalisasi TPS serta perbaikan operasional TPA Sarimukti bukan akhir dari upaya penanganan sampah di Kota Bandung.
Menurut dia, penerapan Kang Pisman sebagai salah satu upaya yang ampuh. Hal ini dibuktikannya dengan fakta bahwa daerah yang menerapkan Kang Pisman tidak terpengaruh adanya permasalahan operasional di TPA Sarimukti beberapa waktu lalu.
“TPA Sarimukti pun kami meyakini durasinya tidak akan lama. Tapi perlu kita sadari, saat terjadi penumpukan sampah di Kota Bandung, RW-RW yang menerapkan Kang Pisman ini sudah tidak ada masalah,” kata Dudi.
(Yusuf Mugni)