HAYOO.ID: Sampah yang yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung dikeluhkan masyarakat. Atas keluhan tersebut, Pemerintah Kota Bandung mereaktivasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cicabe, Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Sandi Muharam menilai apa yang dilakukan Pemkot Bandung adalah upaya meminimalisasi penumpukan sampah di setiap TPS di Kota Bandung yang rata-rata berada di sekitar lingkungan masyarakat.

“Kami dari komisi C DPRD Kota Bandung memaklumi reaktivasi TPA Cicabe. Ini dilakukan agar tumpukan sampah di TPS bisa dikurangi,” kata Sandi saat menjadi narasumber talkshow OPSI, di Radio di Kota Bandung, Kamis, (4/5/2023).
Kaitannya dengan penolakan warga sekitar TPA Cicabe, Sandi berharap pihak Pemkot Bandung memperbaiki pola komunikasi. Terlebih kondisi kedaruratan penumpukan sampah ini sudah diprediksi jauh-jauh hari.
BACA JUGA: Pemenang Lelang Pengolahan Sampah Legok Nangka Diumumkan Mei 2023
“Akan lebih baik penerimaan warga jika hal itu sudah disosialisasikan sejak awal. Semoga ke depan hal seperti ini bisa dikomunikasikan dengan baik,” kata dia.
Dia berharap Pemkot Bandung bisa meningkatkan kesadaran semua pihak dalam pengelolaan sampah mandiri. Dengan kata lain, tidak hanya berharap pada TPA Sarimukti atau ke depan TPA Legok Nangka. Menurut dia, pengelolaan sampah dari hulu sangat penting, sehingga gerakan Kang Pisman (Kurang,Pisahkan, dan Manfaatkan) yang digagas Alm Mang Oded perlu digelorakan kembali.
“Pengelolaan sampah itu anggarannya besar, bahkan milyaran. Namun untuk edukasi Kang Pisman hanya dianggarkan Rp600 juta, padahal kita berharap bisa mandiri dalam pengelolaan sampah,” kata Sandi.
Sandi pun mengajak Pemkot Bandung mulai menyediakan tempat pemisahaan sampah di beberapa titik sebagai role model di kewilayahan. Selain itu, pengawasan, termasuk di tingkat RW, bahkan dari DLH Kota Bandung untuk membantu dalam pengawasan,” kata dia.
(SHL/LIN)