HAYOO.ID: Pemprov Jabar akan mengoperasikan 85 unit bus untuk menghubungkan enam koridor di Jabar, dengan operator DAMRI dan Big Bird. Dari jumlah tersebut, baru 7 unit yang menggunakan kendaraan listrik.
Adapun operator, Pemprov Jabar masih mengikuti yang sebelumnya saat berada di bawah Kementrian.
Tidak ada perubahan biaya pada Pelayanan BRT nanti. Pihaknya masih memasukan subsidi pada biaya layanan sesuai Pergub 53.
Adapun tiket berlaku selama 90 menit dan bisa digunakan untuk perjalanan lanjutan tanpa harus menempelkan tiket kembali.

BACA JUGA:Â 20 BRT Siap Mengaspal di Bandung Raya
Demikian disampaikan Plt Kadishub Jabar M Ade Apriandi sesuai acara Re-branding Bus Rapid Transit (BRT) bernama Metro Jabar Trans (MJT), di halaman Gedung Sate Bandung, Selasa (31/12/2024).
Re-branding BRT dengan slogan ‘Bus Hebat untuk Semua’ itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi massal di wilayah Bandung Raya, dan lebih menarik banyak pengguna.
“Ini tidak hanya soal Re-branding, lebih dari itu menunjukkan kepada masyarakat bahwa pelayanan BRT terus berlangsung,” kata Ade.
Kendati tahun 2025 diserahkan ke Pemprov Jabar, namun semua bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan. Tahun lalu masih di Kementrian, sekarang BRT diserahkan kepada Pemprov Jabar. Sehingga anggaran operasionalnya menjadi tanggung jawab Pemprov Jabar.
“Anggarannya Rp121 milyar untuk pelayanan ini. Kami berharap ke depan bisa terus berkembang dan terintegrasi, termasuk dengan Whoosh,” kata Ade.
Pemprov juga berencana membangun 25 koridor tambahan tahun 2025. Saat ini 6 koridor eksisting sudah beroperasi.
“Ada 85 armada, dari jumlah itu, tujuh di antaranya kendaraan listrik,” kata dia.
Berikut Rute BRT Metro Jabar Trans Wilayah Cekungan Bandung:
1. Leuwipanjang – Soreang
2. Kota Baru Parahyangan – Alun-alun Bandung
3. BEC – Baleendah
4. Leuwipanjang – Dago
5. Dago – Jatinangor
6. Leuwipanjang – Majalaya
Layanan yang dijadwalkan sejak 1 Januari 2025 itu ditarif Rp4.900 untuk umum, Rp2.000 untuk pelajar dan lansia.
(LIN)

