PT CHINT Indonesia Hibahkan Peralatan DVR ke STEI ITB Bandung

0
224
CHINT INDONESIA
PT CHINT Indonesia Hibahkan Peralatan DVR ke STEI ITB Bandung

HAYOO.ID: Fenomena kedip listrik sering terjadi dalam sistem kelistrikan dalam jangkauan waktu 3 sampai dengan 30 sirkuit listrik atau setara dengan 60-600 millisecond (ms) dan ini akan memicu permasalahan di industri.

Fenomena tersebut merupakan bagian dari persoalan power quality di dalam sistem tenaga listrik. Beberapa mitigasi untuk mengatasi persoalan ini telah banyak dilakukan di antaranya dengan menggunakan D-Statcom, DRUPS, UPS (Uninterruptible Power Supply), dan teknologi terkini bernama DVR (Dynamic Voltage Restorer).

Pada hari ini kerjasama kemitraan antara PT CHINT Indonesia dan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB dilakukan secara simbolis melalui pemberian seperangkat peralatan DVR yang akan diuji dan ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB.

Kesepahaman antara PT CHINT Indonesia dan STEl ITB tersebut dinyatakan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) antara Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Dr Tutun Juhana dengan Direktur PT CHINT Indonesia Ace Chang.

Baca Juga: Ini Kata Pakar Transportasi ITB, Terkait Dishub Jabar Bakal Siapkan Transportasi Mirip Bus TransJakarta

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di sela seminar bertema “Fenomena, Analisis, dan Mitigasi Kedip Tegangan” yang diadakan di Kampus ITB yang dihadiri oleh ratusan peserta dari beberapa industri, Selasa (20/8/24).

Kerja sama awal yang telah dilakukan antara Laboratorium Sistem Tenaga STEI ITB dengan PT CHINT Indonesia terkait peralatan DVR meliputi beberapa simulasi dalam menggunakan software untuk meningkatkan performance dari DVR. Dari beberapa simulasi yang dilakukan, diperoleh hasil signifikan yang mampu mengoptimalisasi performance dari DVR tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Menguji performa DVR dan dampaknya dengan menggunakan peralatan tabula data acquisition system dan power quality meter yang dimiliki
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB.

2. Response Time dari Fluktuasi Tegangan dengan melakukan adjustment setting pada PID controller yang ada di DVR yang akan berpengaruh terhadap lama tegangan kedip atau voltage sag yang
terjadi setelah dipasang DVR.

3. Sizing dari komponen penyimpanan energi (super kapasitor yang diperlukan)

Dengan demikian, peralatan DVR yang dihibahkan ke Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB ini telah melalui beberapa uji simulasi sehingga kolaborasi antara PT CHINT Indonesia dan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB telah terwujud dengan baik.

Ketua Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB, Dr Nanang Hariyanto, mengatakan krusialnya ketahanan terhadap kedip tegangan pada sistem tenaga listrik dalam industri, seperti industri manufaktur, kesehatan, pangan, otomotif, dan sektor lainnya sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil dan andal.

Pasokan listrik yang tidak terganggu pada aspek power quality menjadi kunci untuk menjaga kelancaran operasional manufaktur atau produksi selama 24 jam sehari.

“Fenomena kedip ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi bisa dimitigasi dengan menggunakan perangkat DVR. Alat ini bekerja dengan menginjeksikan tegangan ke dalam sistem untuk mengkompensasi setiap gangguan yang mempengaruhi tegangan beban, sehingga kedip tidak mengganggu proses produksi atau merusak peralatan,” kata Dr. Nanang.

Selain itu, lanjut Dr Nanang, DVR memiliki fungsi yang mirip dengan UPS, namun DVR unggul dalam mendeteksi dan menstabilkan kedip tegangan dalam waktu 0,002 detik tanpa perlu menggunakan baterai secara terus menerus.

Bagi mahasiswa, terutama yang belajar di bidang teknik elektro dan energi, peralatan DVR menawarkan kesempatan untuk memahami dan mengaplikasikan konsep kelistrikan dalam situasi nyata.

Kehadiran DVR di laboratorium universitas mempermudah mahasiswa dalam mempelajari bagaimana perangkat ini bekerja untuk mengatasi gangguan tegangan, seperti fenomena kedip yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik.

Selain itu, menurutnya, pemahaman ini akan memperkaya pengetahuan dan wawasan teknis mahasiswa. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah beradaptasi dan berkontribusi dalam berbagai proyek yang melibatkan manajemen kualitas daya listrik.

Senada dengan Dr Nanang, PT CHINT Indonesia senantiasa berinovasi untuk meningkatkan kualitas listrik di Indonesia.

“Kolaborasi ini terjadi berkat kerja keras Pak Yanto Permana (Business Development Manager PT CHINT Indonesia) dan tim STEI ITB. Kami berkesempatan untuk melakukan riset bersama guna mengaplikasikan teknologi ini di Indonesia. Harapan kami, mahasiswa Teknik Tenaga Listrik STEI ITB dapat melakukan penelitian dengan perangkat DVR sehingga dapat memitigasi persoalan listrik di Indonesia,” ujar Direktur PT CHINT Indonesia Ace Chang.

Direktur R&D CHINT Global Asia Pacific, Daniel Pang yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa perangkat DVR merupakan solusi yang lebih hijau dan ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan baterai sehingga tidak harus memikirkan pengolahan limbah baterai.

“DVR dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang, yakni sebanyak 100 ribu cycle atau kurang lebih 15 tahun dibandingkan baterai yang pada umumnya harus diganti dalam kurun 3-5 tahun pemakaian,” ujar Daniel

Kolaborasi antara ITB dan PT CHINT Indonesia diharapkan mampu menyelesaikan persoalan kedip yang selama ini menjadi permasalahan di beberapa sektor industri.

Sebagai Informasi PT CHINT INDONESIA atau CHINT Global merupakan produsen peralatan elektrikal terbesar di Asia yang menyediakan solusi total untuk semua kebutuhan listrik. Berdiri sejak 1984, CHINT Global telah beroperasi di lebih dari 140 negara di dunia, termasuk di Indonesia dengan membangun kantor jaringan bernama PT CHINT Indonesia pada 2005.

Pilar industri CHINT terdiri dari Low Voltage Electrical Equipment, Photovoltaic Equipment, Energy Storage, Power Transmission & Distribution, Intelligent Terminal, Software Development, dan Control Automation. Produk-produk CHINT telah diuji di berbagai pusat pengujian dan laboratorium terkemuka di dunia dan meraih sertifikat bergengsi seperti KEMA, VDE, TUV, UL, SEMKO, FI, ESC, PCT, SNI, SIRIM, dil. Fasilitas produksi CHINT juga telah lulus sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001.

Dalam kurun waktu 19 tahun, CHINT Indonesia berhasil mendapatkan kepercayaan para pengguna di berbagai sektor, baik swasta maupun pemerintahan. Dengan jaringan pemasaran yang luas, kualitas produk yang prima, pelayanan yang memuaskan, serta inventori yang memadai, kami yakin dapat memenuhi seluruh kebutuhan elektrikal pengguna di Indonesia baik kalangan umum, industri, gedung dan bangunan, hingga ke pembangkit listrik.

(Man)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini