HAYOO.ID: Program Pemirsa Budiman (Pemesanan Minyak Goreng Curah Bersubsidi via Sapawarga untuk Ibu-Ibu di mana-mana) resmi berakhir mulai Selasa 19 Juli 2022 ini. Program yang telah berjalan tiga tahap dalam empat bulan itu telah membantu kebutuhan masyarakat Jabar di masa krisis minyak goreng.
Namun, seiring dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, Pemprov Jawa Barat memutuskan untuk mengakhiri program ini. Untuk diketahui program yang resmi diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 8 April 2022 lalu itu adalah inisiatif Pemprov Jabar yang dilaksanakan Disperindag bersama PT Agro Jabar.
Dengan Pemirsa Budiman, waga bisa memesan minyak goreng lewat aplikasi Sapawarga melalui koordinasi ketua RW. Setiap KK boleh memesan minyak goreng curah bersubsidi maksimal 3 liter Rp14 ribu per liter.
BACA JUGA: Soal Minyak Goreng, Jabar Luncurkan Pemirsa Budiman
Selama program bergulir, Pemprov Jabar melalui UPTD Pusat Layanan Digital, Data dan Informasi Geospasial (Jabar Digital Service) terus berkoordinasi dengan ketua RW dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat.
Kadiskominfo Jabar Ika Mardiah mengatakan, selama pelaksanaan program Pemirsa Budiman, tren pemesanan minyak goreng curah melalui aplikasi Sapawarga sempat mencapai angka hampir 20 ribu liter dalam dua hari program dibuka.
“Hal itu menunjukkan tingginya antusiasme warga untuk memesan minyak goreng curah bersubsidi melalui aplikasi Sapawarga,” kata Ika Mardiah, Selasa (19/7/2022).
Berdasarkan catatan Jabar Digital Service, hingga saat ini, total 1.991 RW telah melakukan pemesanan dengan total 216.816 liter minyak goreng bersubsidi berhasil dikirimkan ke 116.618 KK yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Tercatat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat tercatat sebagai lima daerah dengan pemesanan tertinggi.
“Terima kasih kepada Bapak/Ibu RW atas partisipasi dan keaktifannya dalam memesan minyak goreng bersubsidi via aplikasi Sapawarga,” kata dia.
Meski program tersebut sudah berakhir, pemesanan yang sudah dilakukan sebelum penutupan program akan terus diproses. Ketua RW juga masih bisa secara mandiri melihat dan memantau data pemesanan melalui aplikasi Sapawarga.
“Kami harap, para ketua RW terus aktif gunakan Sapawarga untuk mendapatkan berbagai informasi program pemerintah,” kata Ika.
(LIN)