Senin, Januari 13, 2025
BerandaJABARPemprov Jabar Kembali Gelar Kompetisi Inovasi (KIJB)

Pemprov Jabar Kembali Gelar Kompetisi Inovasi (KIJB)

HAYOO.ID: Pemprov Jabar kembali menggelar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB). KIJB 2022 akan menyaring ratusan inovasi dari pemda provinsi, kabupaten/kota, BUMD, serta BUMN dan lembaga kementerian yang berkantor di Jabar.

Ini merupakan KIJB keenam yang digelar Pemprov Jabar. Tahun ini tema yang diangkat adalah Peningkatan Daya Saing Daerah Menuju Kemandirian.

Plh Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum membuka KIJB 2022 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/6/2022) dan dihadiri secara virtual oleh Mendagri Tito Karnavian serta Menpan RB Tjahjo Kumolo.

BACA JUGA: Inovasi dalam Pemerintah Picu Pelayanan Lebih Baik

Uu Ruzhanul mengatakan bahwa Pemprov Jabar selalu mendorong inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi dalam meningkatkan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Tiga hal ini penting guna mengakselerasi berbagai program pembangunan.

“Kami sengaja membawa inovasi menjadi salah satu kata dalam visi misi Jawa Barat, karena memang inovasi merupakan keharusan dalam dunia digitalisasi seperti hari ini,” kata Uu.

Menurut dia, seorang inovator harus mempunyai ilmu, kreativitas, dan mimpi. Maka KIJB merupakan bentuk apresiasi kepada para inovator yang telah memberikan pemikiran konstruktif dan inovatif bagi pembangunan di Jawa Barat.

Pemprov Jabar selalu mendorong bupati, wali kota, dan para stakeholders pemerintahan untuk berinovasi dalam pelayanan pada masyarakat.

“Terobosan-terobosan inovasi bertujuan agar lebih efisien dalam melaksanakan tugas, lebih efektif dan tepat sasaran,” kata dia.

Selama ini Pemprov Jabar telah meluncurkan banyak inovasi yang berbuah apresiasi. Salah satunya program OPOP (One Pesantren One Product) yang memberdayakan para santri di pondok pesantren.

“Dulu ekonomi pondok pesantren didorong hanya lewat kopontren (koperasi pondok pesantren), saat ini sudah ada OPOP. Alhamdulillah OPOP punya efek domino yang sangat luar biasa. Pondok pesantren tidak lagi tergantung dari zakat, infak, sedekah, dan syahriah para santri,” kata Uu.

(LIN)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER