HAYOO.ID: Pemprov Jabar meluncurkan program West Java District Empowerment (WJDE) untuk memperkuat peran kecamatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Program ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan inovasi di 627 kecamatan di seluruh provinsi.
Plh. Asisten Daerah I Setda Pemprov Jabar, Dodo Suhendar, menyatakan bahwa WJDE mendorong kecamatan untuk menerapkan pola inovatif dan kolaboratif.
“Ini untuk mempercepat capaian indikator kinerja daerah melalui program yang dapat meningkatkan pembangunan daerah,” kata Dodo di Bandung, Rabu (28/8/2024).
Dodo menjelaskan bahwa Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi fokus termasuk pengentasan kemiskinan ekstrem, pengurangan stunting, dan penerbitan satu juta Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain itu, program ini juga mencakup konsep satu kecamatan satu inovasi dan peningkatan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pemberdayaan UMKM.
BACA JUGA:Pemprov Jabar Tingkatkan Literasi Anak LPKA
Penyelenggaraan Pemda yang diatur Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.
“Efisiensi dan efektivitas perlu ditingkatkan dengan memperhatikan hubungan antara pemerintah provinsi dan daerah, serta tantangan persaingan global,” kata dia.
Dia juga menekankan pentingnya kecamatan sebagai unit garda terdepan dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan ekonomi perempuan diharapkan dapat meningkatkan usaha dan pendapatan perempuan, mengingat lebih dari 60 persen pelaku UMKM di Jabar adalah perempuan.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jabar, Yulia Dewita, menambahkan bahwa kecamatan merupakan bagian integral dari kabupaten/kota yang dipimpin oleh camat untuk meningkatkan koordinasi dalam pelayanan publik dan
pemberdayaan masyarakat.
“Pemprov Jabar bertanggung jawab untuk menerima dan menindaklanjuti evaluasi kecamatan untuk mendorong kinerja kecamatan dan mendukung pembangunan kabupaten/kota,” jelas Yulia.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar, Dedi Taufik, membahas strategi optimalisasi pendapatan daerah melalui pajak kendaraan bermotor. Guru Besar Pemerintahan IPDN, Prof. Sadu Wasistiono, memaparkan model manajemen kecamatan berkelas dunia. Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, memberikan motivasi mengenai peran camat dalam pencapaian indikator strategis Jawa Barat.