HAYOO.ID: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membangun patung mantan Presiden RI ketiga BJ Habibie dan patung pesawat terbang di kawasan Bunderan Cibiru Jabar.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna setelah ada pembahasan dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertahanan dan Pertamanan.
Wacana itu muncul sejak almarhum Wali Oded M Danial, dan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana pun telah menerima ekspose langsung dari desainernya Nyoman Nuarta.
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi kawasan Bunderan Cibiru, yakni Rp28,5 milyar. Terlebih nilai seni cukup sulit diukur , apalagi dengan material yang luar biasa.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Berencana Bakal Bangun Patung Persiden Ketiga
“Revitalisasi kawasan Bunderan Cibiru dilakukan untuk mengubah kesan karut marut. Jadi kami ingin tata,” kata Ema di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Jabar, Jumat (11/3/2022).
Penataan akan dilakukan pada bunderan dan pinggirannya. Bunderan akan terlihat ikonik jika penataan bisa terealisasi, terlebih Kota Bandung ingin menjadi kota dirgantara.
“Saya pikir sulit orang untuk membantah. Karena kan pabrik pesawat ada di sini. Lalu, sejarah pesawat terbang ada di Bandung dengan PT DI. Dan ada konsep bahwa kami akan membangun patung pak BJ Habibie , itupun sudah mendapat persetujuan dari putranya Ilham Habiebie,” kata dia.
Dari aspek regulasi kewilayahan, kawasan Cibiru dikenal sebagai kawasan teknopolis dan identik dengan IT. Sehingga, berkaitan dengan tema rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang sejalan.
“Kami sedang perjuangkan. Walaupun pak Yana terus lakukan evaluasi bagaimana peluang ini. Jika nantinya tak bisa didukung dana dari APBD ya bisa minta bantuan dari level provinsi atau pusat. Sebab, jika mengandalkan CSR tidak akan cukup, karena CSR hanya kisaran Rp 1 atau 2 milyar,” kata Ema.
Rencananya pembangunan patung pesawat akan buat setinggi 15 meter sedangkan patung BJ Habibie 6 meter. Lalu, bakal dibuatkan ampiteater sehingga sangat instagramable.
“Kami juga memiliki gagasan di setiap gerbang kota akan dibuat tematik sebagai ciri khas, semisal di Pasteur akan ada khas seperti pesawat dengan menyediakan elevated apabila nantinya tol dalam kota hadir dari gerbang Pasteur melintas seperti flyover. Intinya setiap keluar gerbang kota ada kekhasannya,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)