Produk Pesantren OPOP Juara Laku di MotoGp Mandalika

0
393

HAYOO.ID: Produk Pesantren OPOP Juara ,seperti seprai dan handuk produksi Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi laris manis di ajang MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu. Thariqul Jannah adalah salah satu pesantren yang mendapat bantuan Pemprov Jabar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar yang juga ikut berpameran di Mandalika.

Kadis KUK Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis, terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia.

“Event MotorGP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam, maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

BACA JUGA: Setelah Film Kabayan Petani Milenial, Kini Opop di Cahaya Pesantren

“Untuk handuk dan kaus produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” kata Kusmana menambahkan.

Penanggungjawab Pesantren Thariqul Jannah Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemprov Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

“Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual di sana,” kata Farid.

Dia mengatakan bahwa pesantrennya sudah sejak 2014 memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk. Dengan bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun lalu, mereka mampua membuat rumah produksi baru, seperti bed cover.

Dana bantuan kemudian digunakan untuk membuat rumah produksi baru dan galeri produk. Kini produksi pesantren meningkat hingga 40 persen. Omzet pun naik hingga 50 persen atau sekitar Rp60 juta per bulan.

“Kami mulai produksi menambah produk bantal, guling dan piyama. Produk lain mungkin akan muncul karena kami juga memiliki pusat pelatihan bagi santri dan masyarakat sekitar,” kata Farid.

Pelatihan manajemen melalui Program OPOP sangat membantu, dan dirinya memperoleh banyak ilmu baru terutama dalam mengelola perusahaan secara profesional, meski di lingkungan pesantren. Termasuk dibimbing cara mengurus izin, sertifikasi halal hingga mengurus SNI.

Dari pelatihan tersebut, pesantren kini melek manajemen perusahaan, bahkan sudah bisa membuat laporan keuangan yang baik. Pesantren di Jalan Horison Kota Bekasi itu kini memiliki lebih dari 100 orang santri yang terdiri dari duafa dan lansia produktif.

“Kami juga belajar penjualan online, meski tentu persaingan juga ketat,” kata Farid.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini