HAYOO.ID: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta peningkatan kualitas pendidikan vokasi khususnya SMK. Hal itu sangat penting demi tercapainya Indonesia Emas 2045.
SMK, kata dia, menjadi salah satu kunci melahirkan penduduk usia produktif yang berkualitas. Maka pendidikan vokasi harus lebih ditingkatkan lagi karena lebih banyak dibutuhkan.
BACA JUGA: PPDB SMA/ SMK 2022 di Jabar Semakin Adil dan Andal
Demikian disampaikan Muhadjir saat menghadiri National Showcase SMK Bisa yang digelar atas kerja sama Kemendikbudristek dengan PT Astra Internasional di SMK Muhammadiyah 1 Kepajen, Malang, Jawa Timur seperti dalam rilisnya, Jumat (17/6/2022).

Namun, pihaknya khawatir lulusan SMK saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Hal itu pulalah yang menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo, sehingga menerbitkan Perpres Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
BACA JUGA: PMK di Jabar Capai 2.816 Hewan Berkuku Belah
Muhadjir pun mengapresiasi program National Showcase SMK Bisa karena diyakini sangat berdampak terhadap peningkatan kualitas lulusan SMK. Dia menilai hal ini akan menjadi ekosistem untuk mempertemukan lulusan SMK dengan dunia industri.
“Kalau di industri ada teknologi baru, segera sosialisasikan ke SMK. Misalnya, siapkan siswa-siswa SMK sebelum mobil listrik datang. SMK bisa dilatih untuk menyiapkan ekosistem ini,” kata dia.
“Pemerintah sangat mengapresiasi Astra yang memberi perhatian kuat, dan komitmen untuk memajukan Indonesia,” kata Muhadjir menambahkan.
Sementara itu, Direktur SMK Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto berharap melalui National Showcase SMK Bisa yang dikerjasamakan dengan PT Astra International Tbk mampu meningkatkan kualitas lulusannya.

“Kami ingin menunjukkan sebagai unggulan, SMK bisa menyalurkan lulusannya ke industri,” kata Wardani.
Dengan pendekatan platform Merdeka Mengajar, dia pun berharap program ini bisa menjawab kebutuhan industri. Program ini, kata dia, menambah semangat bersama kepala SMK dalam mengelola agar semakin link and match dengan dunia usaha dan industri.
Pada National Showcase SMK Bisa ini, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Malang terpilih sebagai yang terbaik. Program pengembangan SMK secara mendalam binaan PT Astra International ini mengedepankan kemitraan dan penyelarasan dengan Grup Astra untuk menjadikam SMK sebagai rujukan nasional.
SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen terpilih menjadi yang terbaik setelah menyisihkan 3.200 sekolah lainnya.
“Pemilihannya dilakukan secara mendalam dan dengan assesstment National Showcase yang ketat,” kata Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Maryanto.
Dalam pembelajaran, kata Maryanto, sekolahnya menerapkan budaya industri, salah satunya menggandeng Astra, sertfikasi guru dan karyawan serta pemagangan.
“Sehingga dalam proses pembelajaran, budaya industri ada di sekolah,” kata dia.
Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah menjelaskan, dengan memiliki sekitar 300 anak usaha, Grup Astra sangat membutuhkan sumber daya lulusan SMK.
“Kami ingin ketemu dengan apa yang dibutuhkan industri, dan apa yang disediakan SMK,” kata Riza.
Pihaknya menyebut bahwa lulusan SMK sangat dibutuhkan untuk memimpin berbagai posisi di Grup Astra di masa depan. Melalui National Showcase SMK Bisa, pihaknya pun 3.200 SMK dari seluruh Tanah Air.
“Ada 85 SMK Muhammadiyah yang kami kerjasamakan. Ada 20 (SMK Muhammadiyah) di Jatim, 7 SMK di Jawa dan Kalimatan meraih bintang lima SMK Bisa,” kata dia.
Melalui program ini, dia berharap pengembangan SMK dilakukan secara mendalam dan menyeluruh. Bukan hanya fisik dan bangunan, tetapi juga dari sisi kurikulum harus mendukung. Sehingga link and match apa yang dibutuhkan industri bisa dipenuhi SMK.
(LIN)