HAYOO.ID:Sapi jenis Limousin milik Vandri Dwitama dari Kabupaten Bandung dengan berat 1 ton 10 Kilogram ini terpilih menjadi sapi kurban Persiden RI Joko Widodo. Sapi milik Vandri ini menjadi satu dari tujuh sapi yang terpilih di wilayah Jawa Barat.
Sapi limousin yan akan dikirim ke Istana Bogor tersebut diberi nama Markoci, menurut Vandri berbobot sekitar 1 ton 10 kilogram dari hasil penimbangan seminggu lalu
“Sapi ini awalnya saya membeli dari peternak di wilayah Sumedang awal 2023 dengan berat 820 kilogram dan kami membesarkannya sampai enggak menyangka bisa terpilih untuk menjadi wakil salahsatu sapi seleksi kurban pak Jokowi,”kata VVandri saat ditemui di Pertenakan Dwi Sejahteura Perkasa (DSP) Fram Jalan Pelintang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung Jabar Kamis (15/6/2023).
Vandri menyebut, Sapi Markoci yang akan dikirim ke Istana Bogor ini ditargetkan bisa mencapai berat maksimal sampai dikirim ke sana seberat 1 ton 60 kilogram.
“Insya Allah kami bisa mencapai bobot sapi seberat itu. Pakannya pun kami berikan konsentrat 12 kilogram per hari, singkong 5 kilogram per hari, ampas singkong sepuasnya, dan jerami,”ucapnya.
Menurutnya, dinamakan Markoci karena sempat demam anaknya Raffi Ahmad, Rayyanza yang dipanggil Cipung lantaran adanya Markono dan Markoci. Sapi Markoci ini sudah menjalani vaksin PMK dua kali dan sempat menjalani cek darah juga urin.
“Seleksi ini benar-benar ketat. Sapinya dalam kondisi sehat. Harga kisaran sekitar Rp 100 jutaan untuk berat satu ton. Kami pun stok masih ada 10 ekor yang berbobot satu ton dengan beragam jenis. Jadi, bagi siapa yang hendak mencari sapi untuk kurban bisa pula ke DSP Farm, apalagi sapi besar itu tengah langka,” katanya.
Sapi untuk presiden ini, Vandri mengaku perlu ada pengecekan lab dari darahnya, kotorannya, hingga urin dan air liurnya. Kemudian, untuk menunggu hasilnya pun sekitar tiga minggu untuk mendapatkan kepastian.
“Awalnya dari DKPP Kota Bandung yang mengajukan mana saja yang layak masuk seleksi. Dan kami diberi kabar dan mengikuti tahapan untuk sapi presiden ini. Kami juga menjual hewan ternak bagi ekonomi kecil dan ada pula domba tangkas, pedaging, juga kurban,” ujarnya.
Vandri menambahkan, awal menjadi peternak sejak 2010 dengan diawali beternak domba. Sedangkan untuk ternak sapi dimulai sejak 2015. Pegawai yang ada di DSP Farm pun rata-rata di bawah usia 35 tahun.
“Kami merasa bersyukur untuk sapi presiden ini menjadi pengalaman pertama kami (DSP Farm) dan juga Kota Bandung untuk sapi kurban presiden,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni)