HAYOO.ID: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung terjunkan 100 personel untuk memantau kesehatan hewan kurban. Sejumlah personel itu mulai bertugas dua pekan sebelum Iduladha.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefuloh mengatakan, sejumlah personel itu terdiri atas dokter hewan di lingkungan dinas dan perwakilan tiap-tiap bidang, tim pemeriksa disebar ke 30 kecamatan,”kata Wilsandi saat dibubungi Rabu (14/6/2023).
Wilsandi menyebut, pemeriksaan hewan kurban di Kota Bandung dapat dukungan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Prodi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universtas Padjadjaran (Unpad).
Selain itu, Pihaknya juga tengah berupaya meminta dukungan Telkom University dalam hal pendampingan pengoperasian sistem.
Nantinya, hasil pemeriksaan hewan kurban, bakal tercatat dalam sistem. Masyarakat dapat mengakses hasil pemeriksaan melalui aplikasi e-Selamat.
“Hewan kurban yang laik dan sehat tercatat dalam sistem. Masyarakat bisa mengakses pangkalan data (database) hasil pemeriksaan, termasuk foto atas hewan kurban tersebut dengan memindai kode bar yang tertera pada kalung,”ucapnya.
Selain itu, ia juga berkoordinai dengan aparatur kewilayahan terkait titik penjualan hewan kurban. Masyarakat yang hendak menjual hewan kurban mesti atas rekomendasi dari aparatur di wilayah masing-masing.
Wilsandi menambahkan, saat ini Kota Bandung telah nol kasus (zero case) penyakit mulut dan kuku (PMK). Kendati demikian, pihaknya senantiasa melakukan antisipasi dengan vaksinasi.
“Vaksin PMK di Kota Bandung terus berlanjut, sudah masuk tahap ketiga. Kami pun mewaspadai lumpy skin disease (LSD) pada sapi. Kami segera melaksanakan vaksinasi LSD begitu beroleh bantuan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,”ujarnya.
(Mugni)