Jelang ASO, Jabar Genjot Diseminasi

0
243

HAYOO.ID: Menjelang pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) penyiaran televisi analog, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar terus menggenjot diseminasi kepada masyarakat.

Kadiskominfo Jabar Ika Mardiah mengatakan, fokus pemerintah daerah saat ini adalah memastikan masyarakat mengetahui hak mereka mendapatkan satu unit Set Top Box (STB) gratis dari Kemenkominfo sebagai syarat ASO.

BACA JUGA: Jelang ASO, KPID Harus Mampu Menjawab Tantangan Penyiaran di Jabar 

“Fokus kami di situ, Pak Gubernur sudah menyatakan jika nanti ada yang terlewat, maka Pemprov Jabar siap membantu,” kata Ika Mardiah dalam sebuah dialog bersama KPID di Bandung, Jumat (22/4/2022).

Berdasarkan data Kementerian Sosial, warga pra sejahtera di Jabar yang berhak mendapatkan STB gratis ada 1 juta lebih. Data ini bersumber dari Kemensos yang diserahkan ke Kemenkominfo.

“Nantinya akan didistribusikan oleh PT POS Indonesia dan perusahaan multipleksing langsung ke rumah-rumah,” kata Ika.

Untuk ASO tahap pertama dilakukan 30 April 2022 di 12 daerah kawasan timur Jabar yakni Garut, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Ciamis, Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Cianjur, Majalengka, dan Sumedang.

Tahap kedua di mulai 25 Agustus 2022 di wilayah Bandung Raya (Kota/Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat) serta kawasan Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi), lalu terakhir 2 November untuk wilayah Barat atau Purwasuka (Purwakarta, Sukabumi, Subang, Karawang).

Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet mengatakan bahwa sejak 2021 lalu setidaknya lebih dari 70 kegiatan diseminasi dilakukan KPID bersama Diskominfo Jabar.

“Kami ingin semua kalangan memahami tentang ASO, karena ini berdampak langsung pada masyarakat” kata Adiyana.

Adapun diseminasi ASO lebih banyak dilakukan dengan cara simulasi agar masyarakat memahami teknisnya, meskipun itu bukan ranah KPID.

“Akhirnya karena banyak menanyakan soal teknis, maka kami melaksanakan diseminasi dengan simulasi. Meskipun hal-hal teknis ini bukan ranah KPID, tapi itulah kenyataan di lapangan. Kebutuhan informasi masyarakat tentang ASO,” kata dia.

Selain diseminasi terkait teknis ASO, yang lebih penting diketahui masyarakat adalah apa dampak dari digitalisasi penyiaran bagi masyarakat.

“Jadi keuntungan yang didapat masyarakat bukan hanya kualitas tayangan yang bersih jernih canggih itu saja, tetapi bakal ada dampak ekonomi yang lebih terbuka untuk industri kreatif masyarakat,” kata Adiyana.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini