Jabar Targetkan Smart Cluster Kebencanaan di Setiap Desa

0
385

HAYOO.ID: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Jabar Quick Response (JQR) terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar siap menghadapi bencana. Salah satunya dengan membentuk relawan-relawa kebencanaan di setiap lingkup terkecil masyarakat.

Demikian mengemuka dalam seminar nasional bertajuk ‘Peran Relawan dalam Membangun Jabar Resilience Culture Province’ di Bandung, Rabu (23/3/2022).

Kepala Divisi Media, Data, dan Pelayanan Informasi JQR Aditya Sanggaputra berharap semua daerah di Jabar memiliki relawan kebencanaan yang memahami situasi dan keterampilan dalam mitigasi bencana.

BACA JUGA: Jabar Akan Promosikan Pariwisata Aceh

“Tentunya memiliki skill dasar dalam tanggap kebencanaan,” kata Aditya.

Kebutuhan ini tidak terlepas dari situasi di mana hampir semua daerah di Jabar memiliki potensi bencana.

Menurut dia, setiap kawasan harus tersedia relawan tersebut. Intinya bagaimana agar tercipta smart cluster.

“Ini sesuai amanat Pak Gubenur, karena Jabar sudah punya cetak biru terkait kebencanaan,” kata dia.

Dia berharap smart cluster ini hadir setidaknya di setiap desa di Jabar. Dan diharapkan para relawan memiliki berbagai keahlian dan pemahaman terkait kebencanaan, seperti manajemen posko.

“Para relawan dilatih caranya mengelola posko dengan SDM yang ada,” kata dia.

Ada juga manajemen data dan relasi, sehingga relawan nantinya bisa memberikan data, informasi sekaligus teknik penyajiannya.

Pihaknya pun terus berupaya memberikan materi fungsi kehumasan, cara mengelola dokumentasi, pengarsipan data hingga membicarakan etika.

“Misalnya menginformasikan terkait foto bencana yang tidak boleh dipublikasikan,” kata Aditya.

Dengan adanya smart cluster ini akan tercipta unit reaksi cepat di lingkup terkecil, sehingga pola respons kebencanaan menjadi lebih cepat.

“Intinya desentralisasi respons, selama ini mungkin respons itu dari masyarakatnya justru tidak mengetahui.Dengan ini mudah-mudahan masyarakat semakin tahu dan teredukasi,” kata dia.

Sekretaris BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, penanganan kebencanaan memerlukan peran serta dari

masyarakat. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.Relawan, kata dia, memiliki peran dominan dalam mitigasi bencana.

“Relawan itu banyak sekali peran-perannya. Bukan saat situasi darurat saja,” kata Lilik.

Dia berharap setiap masyarakat memiliki pengetahuan dan informasi yang baik tentang kebencanaan.

Masyarakat harus mengetahui, memiliki kesadaran dan melakukan rencana-rencana untuk diri sendiri maupun keluarga jika terjadi bencana.

“Warga harus aktif dan rutin dalam pelatihan kebencanaan. Harus ada pelatihan, simulasi kebencanaan, setidaknya setahun sekali,” kata dia.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini