HAYOO.ID: Dinas Perberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat kampanyekan Jabar Cekas (Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan), Jumat, (8/4/2022) di SMAN 4 Depok. Rencananya kegiatan akan dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan istri Atalia Praratya.
- Program Jabar Cekas akan mengampanyekan sepuluh berani cegah tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yakni
- Berani berbicara
- Berani melapor
- Berani menolak
- Berani mencegah
- Berani berpihak kepada korban,
- Berani berkata tidak,
- Berani melawan,
- Berani maju,
- Berani bergerak,
- Berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.
Kepala DP3AKB I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka mengatakan, kampanye Jabar Cekas sebagai upaya menekan angka kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak di Jabar.
BACA JUGA: Jabar Cekas Berani Cegah Kekerasan
Berdasarkan data Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jabar, pada 2021 lalu tercatat 505 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Jumlah itu naik dibanding tahun 2020 yakni 389 kasus,” kata Kim Agung melalui rilisnya, Kamis (7/4/2022).
Kim Agung mengakui bahwa perempuan dan anak-anak sangat rentan menjadi korban kekerasan, baik psikis, fisik hingga kekerasan seksual.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat Jabar untuk terlibat aktif dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dengan mendorong terwujudnya kepastian hukum bagi korban kekerasan.
Menurut dia, ketersediaan payung hukum sf memberikan kejelasan dan kepastian pada penanganan dan pemulihan korban kekerasan seksual melalui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).
“Pesan ini disampaikan untuk menekankan bahwa Undang-undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang memuat elemen kunci, yakni kepastian hukum untuk pencegahan, perlindungan dan pemulihan korban kekerasan seksual harus segera diwujudkan,” kata Kim Agung.
(LIN)