Generasi Paham Pancasila, Perlu Figur Teladan

0
224

HAYOO ID: Guru Besar UNPAD Muradi mengatakan bahwa figur elit di Tanah Air yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan.

Hal itu penting agar mampu membawa perubahan bagi kondisi negara. Keberadaan para tokoh berpengaruh inipun sangat penting untuk menularkan semangat dan ruh dasar negara kepada generasi penerus.

Demikian disampaikan Muradi saat menjadi pembicara dalam diskusi terkait Hari Lahir Pancasila yang digelar Pemprov Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Putera Nasional Indonesia di Gedung Sate, Bandung, Rabu (1/6/2022).

Alih-alih mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, memahaminya pun belum tentu.

“Generasi milenial ini sangat kurang (memahami Pancasila). Harusnya minimal paham. Kalau tahu dan paham, mereka akan mengimplementasikan,” kata dia.

Kondisi ini terbukti dari karakteristik generasi muda saat ini yang cenderung individualis serta memiliki ego pribadi yang tinggi.

“Anak-anak sekarang mudah mem-bully. Harusnya mereka diajari bagaimana bersikap respect terhadap orang lain,” kata dia.

BACA JUGA: Kebudayaan Asli Indonesia Harus Dijaga

Hal ini tidak terlepas dari kurangnya sentuhan nilai-nilai Pancasila. Maka, kata dia, diperlukan cara baru untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.

“Nggak bisa lagi sebatas pelajaran di sekolah. Memang bisa mendorong, tapi kan dipaksa belajar, dipaksa membaca. Jadi perlu cara yang sifatnya implementatif, artinya menghayati,” kata Muradi.

Salah satunya dengan adanya figur teladan, terutama dari kalangan elit yang relatif akan mendapat perhatian tinggi dari masyarakat, khususnya generasi muda.

Dia menilai, negara perlu mengintervensi agar kaum muda memiliki role model sehingga bisa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

“Negara merangkul, datang, memberikan contoh. Lalu orangtua, kita ini harus jadi role model. Hari ini siapa? Sekarang semua ditelanjangi. Kita butuh role model,” kata dia.

Dia berharap para figur teladan ini bisa menyampaikan gagasan atau pikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang bertujuan membawa perubahan bagi kehidupan negara.
“Negara harus menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, diimplementasikan dalam keseharian,” kata Muradi.

Sementara itu, Ketua Forum Kesadaran Dini Masyarakat (FKDM) Yayat Hidayat mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab belum optimalnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Beberapa di antaranya seperti masih adanya intoleransi di masyarakat dan perbuatan yang menyangkut SARA.

Salah satu solusinya, harus ada moderasi dalam beragama.

“Kita harus mulai mengintensifkan tentang kampanye moderasi beragama,” kata dia.

Dengan begitu, dia berharap akan semakin banyak masyarakat yang melakukan moderasi dalam beragama.

“Sehingga jauh dari ekstrim kiri maupun ekstrim kanan,” kata Yayat.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini