HAYOO.ID: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Bandung mulai melakukan pemeriksaan hewan qurban jelang hari raya Idul Adha 1444 H. Tahun ini, jumlah hewan kurban yang ada di Kota Bandung pun diprediksi terjadi peningkatan 30 persen.
“Hal ini tentunya sesuai dengan peningkatan laju ekonomi selepas pandemi Covid-19. Sehingga daya beli masyarakat juga ikut meningkat dan kebutuhan hewan kurban diprediksi naik 20-30 persen,” kata Kepala DPKP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Senin (22/5/2023).
Selain kenaikan jumlah, Gin Gin menyebut akan ada kenaikan pada harga jual. Untuk sapi kenaikan mencapai Rp 75 ribu per kilogram bobot hidup.
Sementara untuk domba, kenaikan harga diprediksi mencapai Rp 115 sampai Rp 230 ribu per kilogram bobot hidup. Kenaikan harga hewan qurban, salah satunya disebabkan naiknya harga pakan.
“Kenaikan harga jual, kita prediksi akan ikut juga. Salah satunya disebabkan naiknya harga pakan. Lalu jumlah populasi hewan yang masih belum sepenuhnya pulih setelah wabah PMK,”ucapnya.
Gin-Gin mengungkapkan, berdasarkan data tahun 2022 lalu jumlah hewan qurban yang ada di Kota Bandung baik dari peternak lokal maupun didatangkan dari luar daerah berjumlah 13.158 ekor. Secara rinci angka tersebut terbagi ke dalam 3 kategori yaitu Sapi 2.874 ekor, Domba 10.169 ekor dan kambing 143 ekor.
“Untuk tahun ini kota Bandung sudah mulai aman dari PMK dan di Indonesia pun kasus PMK sudah mulai menurun, tapi kita tetap antisipasi hewan yang datang dari luar itu sehat dan mengantongi surat keterangan kesehatan,”jelasnya.
Meski kasus PMK mereda, Gin Gin mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap hewan kurban. Seperti monitoring di titik masuk ke Kota Bandung hingg pemantauan lokasi penjualan hewan kurban untuk melakukan tes kesehatan hewan.
“Dari minggu kemarin kita sudah melakukan pelatihan pemotongan hewan kurban di 30 kecamatan. Kemudian kita menyiapkan sekitar 25.000 kalung sehat, nanti akan ada pembentukan tim pemeriksa hewan kurban yang dibekali kalung sehat untuk memastikan yang terperiksa itu sehat dan layak untuk di jual,” ujarnya.
Disamping pemeriksaan, kata Gin Gin, pihaknya pun bekerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan berbagai komunitas hewan yang ada di berbagai kewilayahan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.
“Kemudian di internal kita sudah menyediakan rumah potong hewan untuk antisipasi nanti kalau ada yang dipotong di rumah potong hewan kita mulai menyiapkan tempat pemotongan husus kemudian fasilitas perebusan dan teknis-teknis lainnya,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni)