Cegah PMK, DKPP Jabar Bentuk Tim Respon Cepat

0
214

HAYOO.ID: Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat bergerak cepat menyusul munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah.

Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana mengatakan, seusai Dinas Peternakan Jawa Timur melaporkan adanya kasus PMK, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk langkah pencegahan, bahkan membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK.

“Ada laporan dari Garut, diduga ada kasus PMK di sana,” kata Arifin di Bandung, Rabu (11/5/2022).

BACA JUGA: PMK di Jabar Capai 2.816 Hewan Berkuku Belah

Pada 7 Mei lalu, DKPP Jabar bersama Tim Balai Veterier Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut. Selain di Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

“Sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK,” kata dia.

Adapun temuan kasus PMK positif ada sapi potong di Leles, Kabupaten Garut sebanyak 25 ekor, tiga ekor sapi perah dan lima ekor domba.

Sementara di Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK,  dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.

Pihaknya pun langsung mengeluarkan surat edaran pada kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten/ kota di Jabar untuk mewaspadai penyebaran PMK.

“Kami juga menggelar rapat koordinasi dengan stakheholder peternakan di Jabar, sekaligus inspeksi ke Pasar Hewan Tanjung Sari Sumedang dan Manonjaya, Tasikmalaya,” kata Arifin.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini