HAYOO.ID: Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) Tahun 2022 se-Jabar secara hybrid, dari SMA Negeri 1 Cigombong, Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin (18/7/2022).
Meski sempat dilarang,kata dia, PLS atau dulu dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) tetap diperlukan untuk membangun kenyamanan dan rasa cinta almamater pada siswa. Untuk itu, Pemprov Jabar mendukung PLS selama ada perubahan stigma menjadi lebih baik.
“Pemprov Jabar bukan melarang melaksanakan PLS atau MOS, tapi harus ada perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, karena MOS ini penting untuk mengenal lingkungan,” kata Uu.
BACA JUGA: Sempat Minim Pendaftar, di Masa MPLS 35 Siswa Masuk SDN Putraco Indah
Menurut dia, PLS bisa membuat siswa merasa lebih nyaman dalam menerima pembelajaran di sekolah. Bahkan mengenal lingkungan, guru, dan teman.
“Itu akan membuat anak belajar nyaman, sehingga anak akan mampu menerima ilmu yang disampaikan oleh guru dengan maksimal,” kata dia.
Meski Pemprov Jabar memberikan keleluasaan kewenangan kepada kepala sekolah untuk melaksanakan PLS, Uu mengimbau para kepala sekolah untuk bersiaga di sekolah selama masa PLS berlangsung, dan meningkatkan pengawasan melekat (waskat) di setiap kegiatan PLS.
“Saya minta kepada para kepala sekolah, selama tiga hari jangan meninggalkan sekolah. Harus tetap berada di sekolah, waskat pada proses belajar PLS,” kata dia.
Dia berharap tidak ada lagi kegiatan perploncoan ataupun senioritas pada PLS, terlebih tidak membawa manfaat bagi siswa. PLS harus diisi dengan pengenalan sekolah, penanaman karakter akhlakul karimah, hingga wawasan kebangsaan.
“Harus dihindari perploncoan, senioritas, kegiatan aneh-aneh yang tidak bermanfaat,” kata dia.
(LIN)