HAYOO.ID: Jawa Barat telah mengantisipasi arus balik dan ancaman yang menyertainya yakni penyebaran COVID-19, termasuk gelombang pendatang dari esa (urbanisasi). Izin mudik pertama setelah tiga tahun pandemi Pemerintah Pusat membawa konsekwensi serius.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (5/5/2022). Arus balik di Jabar hingga Kamis malam, lalu lintas masih terkendali. Terlebih semua pihak mulai dari kepolisian, dinas perhubungan Jabar, dan kota kabupaten hingga stakeholder pendukung telah melakukan tugas sesuai skenario.
BACA JUGA: Jabar Siap Menyambut Arus balik Lebaran 2022
“Alhmdulillah hingga saat ini relatif lancar,” kata Ridwan Kamil.

Adapun yang menjadi fokus Jabar saat ini adalah pergerakan wisatawan lokal dan luar. Terlebih selain menjadi daerah perlintasan, Jabar pun merupakan tujuan pariwisata.
“Maka untuk mengantisipasi COVID-19 , semua tempat wisata diminta mengetatkan skrining pengunjung (dengan aplikasi PeduliLindungi),” kata dia.
Emil mengatakan bahwa vaksinasi ketiga (booster) di Jabar sudah sesuai target yang direncanakan. Kendati begitu, tidak boleh ada perlambatan, sebaliknya harus lebih cepat.
“Vaksinasi terutama vaksin booster terus digenjot. Hingga kini di Jabar, booster sudah di atas 30 persen, sesuai target,” kata dia.
Dengan mobilitas dan aktivitas para pemudik, Gubernur berharap tidak ada peningkatan kasus COVID-19 seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga skenario pandemi menjadi endemi tetap berjalan di jalur.
“Sampai hari ini saja berdasarkan data (BOR) di rumah sakit hanya 0,8 persen, kasus per hari hanya di bawah 40-an. Mudah-mudahan jika setelah arus balik nanti datanya relatif sama dengan hari ini, itu menunjukkan pandemi sudah berubah menjadi endemi,” kata dia.
(LIN)