Pendapatan PLN Tumbuh Rp487 T Berkat Transformasi

0
1079

HAYOO.ID: Pendapatan usaha PLN tumbuh 10,48 persen menjadi Rp487,38 trilyun tahun 2023, menyusul transformasi yang terus dilakukan. Peningkatan pendapatan usaha tersebut menjadi penopang peningkatan laba PLN.

Di bawah navigasi Dirut PLN Darmawan Prasodjo, perusahaan listrik negara berhasil membukukan keuntungan terbesar. Dalam sejarah perseroan, ini terbesar dengan laba bersih Rp22,07 trilyun pada tahun 2023.

“Ini buah konsistensi transformasi yang dilakukan PLN dalam tiga tahun terakhir. Kami berhasil mengubah cara pandang dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Dulu kami hanya berorientasi pada supply pasokan listrik, sekarang berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan,” kata Darmawan.

PLN
Stasiun Penyedia Listrik Kapal Sandar (SPLiKS) digunakan untuk kebutuhan listrik kapal yang bersandar di Pelabuhan Waibalun Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Program electrifying marine membuat pelaku usaha di sektor kelautan mendapatkan listrik yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan dibandingkan menggunakan genset (IST)

Adapun pendapatan terbesar, kata dia, didapat dari pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5,36 persen dari 273,76 Terra Watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 288,44 TWh pada tahun 2023. Hal tersebut membuat pendapatan dari penjualan tenaga listrik pada tahun 2023 mencapai Rp333,19 trilyun atau meningkat Rp22,13 trilyun pada tahun 2022.

BACA JUGA: PLN UID Jabar Gelar Pelatihan Pengoperasian Kendaraan PDKB SL

“Kami tidak lagi sekadar menunggu, tapi sekarang kami turun langsung melihat kebutuhan pelanggan. Kami pastikan PLN siap memenuhi setiap kebutuhan pelanggan,” kata dia.

Sektor bisnis dan industri menjadi kunci penjualan listrik tertinggi, yakni 145,70 TWh atau meningkat 6,69 TWh dibanding tahun 2022. Sektor rumah tangga 122,34 TWh atau meningkat 6,24 TWh dibanding tahun 2022 dan sektor lainnya 20,4 TWh atau meningkat 1,75 TWh dibanding tahun 2022.

“Pertumbuhan ini tentunya tidak terlepas dari innovative marketing yang dijalankan oleh perseroan,” kata Darmawan.

Strategi Intensifikasi Penuhi Kebutuhan Listrik

Melalui strategi intensifikasi, PLN hadir memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik. Tidak hanya itu, PLN pun terus menghadirkan promo biaya tambah daya guna memudahkan pelanggan meningkatkan penggunaan listrik yang produktif.

PLN juga hadir dengan program akuisisi captive power yang mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN. Dari seluruh strategi intensifikasi yang dijalankan, PLN berhasil menambah penjualan sebesar 9,99 TWh.

“Kami juga melakukan digitalisasi di setiap proses bisnis, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi hingga layanan pelanggan. Ini membuat listrik kami semakin andal, sehingga pelaku usaha semakin yakin dalam menggunakan listrik PLN yang lebih andal dan efisien,” kata dia.

Melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan demand listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air. Lewat strategi ini PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik perseroan sebesar 4,68 TWh.

“Model layanan yang sebelumnya pasif, statis dan kaku, kami ubah menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” kata Darmawan.

Inovasi Electrifying Agriculture & Electrifying Marine

PLN pun terus menghadirkan inovasi layanan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. Hingga Desember 2023 PLN telah menyambung listrik bagi pelaku usaha bidang agrikultur dan kelautan sebesar 317 Megavolt Ampere (MVA) dan konsumsi listrik sebesar 153,59 Giga Watt hour (GWh).

“Kami ingin listrik terus menjadi jantungnya pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami mendorong pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan meningkatkan produktivitas,” kata Darmawan.

PLN juga aktif mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik. Jumlah home charging yang meningkat 10 kali lipat (9.393 unit) dari 2022. Begitupun dengan jumlah SPKLU yang mencapai 642 unit atau dua kali lipatnya dari tahun 2022.

Konsumsi daya kendaraan listrik mencapai 5.401 MWh berkat tambahan infrastruktur. Konsumsi listrik ini bertambah lima kali lipat dari tahun 2022.

Percepatan penyambungan pelanggan yang dilakukan PLN juga sangat berdampak terhadap peningkatan penjualan di tahun 2023. Sepanjang tahun 2023, PLN berhasil menambah 3,5 juta sambungan pelanggan baru.

“Kami terus memperbaiki proses bisnis layanan secara end to end. Ini komitmen kami untuk meningkatkan kepuasan pelanggan kami,” kata Darmawan.

Peningkatan pendapatan diraih dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh. Bisnis tersebut antara lain penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta dan jasa jaringan telekomunikasi.

Kemudian pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” kata dia.

Tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses menyumbang pendapatan hingga Rp10,27 trilyun (52,57 persen). Tahun 2022 pendapat PLN hanya Rp6,73 trilyun.

(LIN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini