HAYOO.ID: Tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Cianjur kini bisa pulang ke kampung halamannya setelah sebelumnya tertahan di Riyadh, Arab Saudi. Hal itu berkat kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tingkat pusat maupun daerah.
Ketua Umum Jabar Quick Response (JQR) Bambang Trenggono mengatakan, JQR diperintahkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk menyelesaikan masalah warga Jabar yang tertahan di Arab Saudi.
“Perhatian khusus Pak Gubernur itu direalisasikan dengan memerintahkan kami untuk mengawal proses pemulangan PMI asal Cianjur yang tengah bekerja di Riyadh itu,” kata Bambang.
Sebelumnya satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu bernama Maisurah (PMI) dan dua anaknya tak bisa pulang ke tanah air. Selain tidak memiliki ongkos pulang, salah satu puteranya juga sakit dan terkendala administrasi kependudukan.
“Selain mengawal proses pemulangan Ibu Maisaroh dan kedua anaknya, proses pemulihan dan pengobatan anaknya juga menjadi prioritas kami. Maka dari itu kami segera respons dan berkonsolidasi dengan OPD terkait baik dari lingkup pemerintah provinsi maupun kabupaten,” kata dia.
Dalam kasus tersebut pihak Pemprov Jabar melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Sosial (Dinsos), dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar berperan aktif memberikan layanan perlindungan bagi PMI. Hal ini sekaligus menjadi ciri bahwa negara hadir dalam permasalahan warganya di manapun berada.
Pihak JQR, Dinkes dan Dinsos berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur juga memfasilitasi pengobatan Anwar putera dari Maisurah. Anwar yang berusia 10 tahun itu didiagnosa menderita tumor ganas.Dari JQR akan melakukan pendampingan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur sehingga pengobatannya terjamin.
BACA JUGA: Kolaborasi JQR dan Lintas Badan Pulangkan PMI asal Jabar dari Arab Saudi dan Korsel
Saat ditemui di kediaman kerabatnya di Cianjur, Maisurah menceritakan bagaimana dirinya dan kedua anaknya bisa kembali ke kampung halamannya di Kampung Sukamanah, Kelurahan Cibinong Hilir, Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.
Maisurah mengaku sejak tahun 2006 telah meninggalkan Cianjur dan bekerja di Arab Saudi tidak pernah sama sekali pulang.
“Setelah suami wafat, kami pada Juli 2021 sudah ingin pulang ke Cianjur namun terkendala biaya dan anak saya Anwar didiagnosa tumor ganas,” kata Maisurah.
Beruntung biaya pengobatan Anwar dibantu oleh majikan Maisurah dan pihak KBRI Arab Saudi. Maisurah akhirnya meminta bantuan KBRI untuk keinginannya kembali ke tanah air.
“Dari KBRI informasinya sampai ke Pak Gubernur Ridwan Kamil, Alhamdullilah takdirnya saya bisa pulang, saya ucapkan terima kasih banyak buat Pak Gubernur Ridwan Kamil,” kata dia.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Maisurah dan kedua anaknya dijemput pihak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk diantar ke tempat karantina di Jakarta. Kemudian dijemput pihak Kementrian Sosial dari Balai Ciungwanara Kabupaten Bogor.
Plt Kordinator Rehabilitasi Sosial Balai Ciungwanara Kemensos Santi Utami Dewi mengatakan, pihaknya memfasilitasi penanganan pertama pengobatan Anwar dan tempat karantina. Dari pemeriksaan awal oleh dokter spesialis, Anwar disarankan untuk melaksnakan pengobatan lanjutan.
Pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Jabar yang berkolaborasi dengan tingkat pusat dan daerah dalam kasus Maisurah.
“Terima kasih untuk Pemprov Jabar melalui JQR, Dinsos dan Dinkes untuk memfasilitasi Ibu Maisurah,” kata Santi.
Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, Provinsi Jabar menyumbang jumlah PMI terbanyak ke-3. Hal ini bergaris lurus juga dengan jumlah pemasalahan PMI.
Biasanya, kata dia, permasalahan timbul karena banyaknya PMI non prosedural, masalahnya seperti deportasi, PMI ingin dipulangkan, gaji tidak dibayar dan lainnya.
Rachmat menjelaskan, dalam penyelenggaraan perlindungan PMI, pihak Pemprov Jabar membentuk Jabar Migran Service Centre (JMSC) sebagai pusat layanan ketenagakerjaan. Selain itu ada Satgas perlindungan PMI yang terdiri dari OPD dan Satuan Lembaga Kerja Vertikal.
“Satgas yang dibantu oleh JQR sudah memfasilitasi kepulangan PMI atas nama Maisurah dan 2 anaknya. Mereka tiba di Cianjurhari Rabu 9 Maret 2022,” kata Rachmat.
(LIN)